Sampai sekarang masih banyak kaum muslimin yang enggan bersedekah. Bagaimana Anda melihat fenomena tersebut?
Begini, yang pasti pada dasarnya semua kembali pada keputusan pribadi. Hanya saja kita mengenal ada teori prospek. Dimana teori ini berorientasi pada keuntungan. Jika kaum muslimin sadar bahwa bersedekah itu memiliki orientasi keuntungan berupa pahala di dunia dan akhirat, maka logikanya mereka akan membiasakan sedekah dalam hidupnya. Terlebih di bulan Ramadan.
Sebaliknya, jika merekantidak melihat prospeknya, keuntungan dari bersedekah, maka mereka akan berat mengeluarkan hartanya.
Apakah keengganan bersedekah itu merepresentasikan jiwa-jiwa yang 'sakit' ? Padahal janji ALLAH SWT kepada orang yang bersedekah telah jelas, pahala berlipat.
Sebenarnya tidak juga. Sebab, soal sedekah berikut keuntungannya itu bisa ditelisik secara kognitif. Pikiran. Terlebih janji Allah swt pasti benar. Hanya saja, dalam diri manusia dihinggapi perasaaan serba kurang dan kurang. Artinya, untuk bersedekah mereka harus menunggu jika sudah punya ini dan itu. Kalau bertanya sudah sebanyak ini dan itu.
Merasa selalu dalam kekurangan inilah yang menjadikan kita tidak segera berbuat kebaikan atau dalam bahasa latin, ada ketidaksyukuran dan keikhlasan dalam diri kita. Padahal jika kita yakin, harta yang kita sedekahkan itu tidaklah berkurang, melainkan akan bertambah. Fakta ini jika kita peka, akan bisa diukur dan dilihat. Ada bukti nyata.
Lantas, gerakan apa yang bisa menggugah kesadaran kaum muslimin untuk ringan dan ikhlas bersedekah?
(Drs. M. As'ad, SU. Dosen Fak.Psikologi UGM)